Dimana hartamu berada di situ juga hatimu berada
Renungan Harian 10:07 AM
"Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita
tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat,
gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa
gelapnya kegelapan itu." (Mat 6:19-23), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Hati
adalah pelita kehidupan, maka orang akan kelihatan baik atau buruk
tergantung dari hatinya. Keadaan hati orang dapat dicermati dalam
hal-hal apa yang menjadi perhatiannya dalam cara hidup dan cara
bertindak setiap hari. Orang yang perhatiannya pada hal makan dan minum
berarti apa yang ada dalam hatinya hanya kenikmatan makanan dan minuman
saja, demikian juga orang yang omongan dan perhatiannya hanya masalah
seksual, berarti yang ada di dalam hatinya adalah kenikmatan seksual. Sebagai
orang beriman kita dipanggil untuk memiliki perhatian dalam hal iman,
dimana hati senantiasa dipersembahkan kepada Allah melalui perhatian
terhadap keselamatan pribadi maupun saudara-saudarinya. Maka dengan ini
kami mengharapkan para orangtua untuk lebih memperhatikan kehidupan
beriman, baik pada dirinya sendiri maupun pada anak-anak yang
dianugerahkan oleh Allah. Sekiranya kita kaya akan uang dan harta benda,
baiklah kita sadari dan hayati bahwa semuanya itu merupakan anugerah
Allah, maka semakin kaya akan uang dan harta benda hendaknya juga
semakin beriman kepada Allah, menjadi orang yang peka terhadap kebutuhan
sesamanya, 'to be man or woman with/for others'. Sebaliknya
kepada mereka yang miskin atau berkekurangan dalam hal uang atau harta
benda kami harapkan juga tidak bersikap materialistis, melainkan
hendaknya percaya kepada Penyelenggaraan Ilahi, percaya bahwa ada
orang-orang yang baik hati akan menolong atau membantunya sesuai dengan
kebutuhan anda masing-masing. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus
Kristus kami harapkan meneladan Yesus, yang walaupun kaya, telah
memiskinkan diri untuk memperkaya orang lain.
· "Sesudah
itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya;
mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan
membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam
Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN." (2Raj 11:18).
"Rumah Baal" adalah rumah dewa-dewa, yang berarti tempat penyembahan
berhala-berhala. Berhala-berhala masa modern saat ini antara lain
menggejala dalam aneka bentuk harta benda atau uang, khususnya generasi
muda atau remaja dan anak-anak adalah sarana –prasarana modern seperti
HP, komputer maupun Ipad, maklum mereka 'dilahirkan di depan HP,
komputer atau Ipad' sehingga sangat sulit terpisahkan dari
sarana-prasarana tersebut. Kami berharap kepada para orangtua maupun
guru atau pendidik untuk memperhatikan hal ini. Mungkin sulit atau tak
mungkin sama sekali memisahkan mereka dengan IT tersebut, namun kiranya
baik diusahakan agar mereka pernah mengalami dalam jangka waktu tertentu
tidak menggunakan IT tersebut, agar dapat mengambil jarak terhadap IT
serta memfungsikannya sebagai sarana untuk mamanusiakan manusia. Sebagai
contoh di Seminari Menengah Mertoyudan para seminaris tidak boleh
membawa HP, dan penggunaan Internet pun dibatasi. Kami berharap di
sekolah-sekolah juga diberlakukan untuk waktu tertentu atau jangka
waktu tertentu para siswa/murid tidak diperkenankan membawa HP. Semoga
para tokoh agama apapun dapat menjadi teladan dalam pemberantasan
sembah-sujud pada berhala-berhala modern ini, dan dapat menjadi teladan
dalam pemfungsian IT sebagai sarana, bukan tujuan. Dengan kata lain
hidup dan bertindak sederhana pada masa kini hemat saya sungguh penting
dan mendesak untuk dihayati dan disebarluaskan.
"TUHAN
telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya:
"Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; jika
anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada
peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada mereka, maka anak-anak
mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu." Sebab TUHAN telah
memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat
perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku
mengingininya" (Mzm 132:11-14)
Redaksi : Ign Sumarya SJ
Posted by
Kasih Yesus
on
10:07 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0