Siapa pun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga dialah saudaraKu
Renungan Harian 2:10 PM
"Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan
saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka
seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada
di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang
yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa
saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah
murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun
yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki,
dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Mat 12:46-50), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Aneka
tantangan, masalah dan hambatan dalam hidup dan kerja sering membuat
orang frustrasi, dan dalam keadaan frustrasi ada kecenderungan hidup dan
bertindak menurut selera atau keinginan pribadi. Demikian juga ada
orang menggunakan 'aji mumpung', kesempatan memiliki fungsi atau jabatan
yang srrategis dan berpengaruh dalam kehidupan bersama: mengambil
kebijakan atau membuat keputusan hanya mengikuti selera pribadi dan
kurang atau tidak mempertimbangkan dan mengingat mereka yang kena
kebijakan atau keputusan tersebut. Sabda hari ini mengingatkan dan
mengajak kita semua, sebagai orang beriman untuk hidup dan bertindak
sesuai dengan iman kita: hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dijiwai oleh iman atau kehendak dan perintah Tuhan. "siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku", demikian
sabda Yesus yang hendaknya kita renungkan atau refleksikan. Kehendak
dan perintah Tuhan dapat kita temukan di dalam Kitab Suci maupun aneka
aturan dan tata tertib yang dibuat dan diberlakukan sebagai usaha
strategis untuk menghayati apa yang tertulis di dalam Kitab Suci. Maka
baiklah kami mengajak dan mengingatkan anda sekalian, segenap umat
beriman, untuk setia dan taat melaksanakan aneka tata tertib atau aturan
yang terkait dengan panggilan, tugas dan kewajiban kita masing-masing,
meninggalkan kehendak dan keinginan pribadi. Dengan kata lain secara
khusus kami mengingatkan rekan-rekan untuk setia menghayati
spiritualitas atau charisma pendiri paguyuban hidup di mana kita ada di
dalamnya.
· "Gembalakanlah
umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang
terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah
mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu
kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada
kami keajaiban-keajaiban" (Mi 7:14-15). Kutipan ini kiranya baik
untuk menjadi bahan refleksi atau permenungan terutama bagi para
pemimpin dalam kehidupan atau kerja bersama dalam bentuk apapun dan
dimanapun. Anda semua diharapkan memperhatikan "yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebuh buah-buahan" alias mereka yang miskin dan berkekurangan. Dengan kata lain hendaknya dihayati motto atau semboyan "preferential option for/with the poor" (=keberpihakan bagi mereka yang miskin dan berkekurangan). Sekali
lagi saya angkat bahwa kita dapat meneladan calon gubernur DKI atau
walikota Solo-Jawa Tengah, yang senantiasa berpihak pada mereka yang
miskin dan berkekurangan dalam mengemban tugas kepemimpinannya;
mengunjungi dan mendengarkan suka-duka orang miskin dan berkekurangan
serta kemudian menanggapinya dalam pelayanan konkret terhadap mereka.
Kepada para pastor atau imam di paroki-paroki kami harapkan
memperhatikan umat yang terpencil secara territorial maupun fungsional,
kepada para guru atau pendidik kami harapkan memperhatikan mereka yang
kurang terdidik dan kurang cerdas, dan kepada kita semua marilah kita
perhatikan saudara-saudari kita yang kurang memperoleh perhatian dalam
hidup sehari-hari. Semangat gembala kami harapkan kita hayari
bersama-sama, dan tentu saja terutama bagi para pemimpin, yaitu dapat
meneladan motto bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro "ing arso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani" (keteladanan, pemberdayaan dan motivasi).
"Betapa
disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur
karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku
bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Bahkan burung pipit telah
mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat
menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya
Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu,
yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah"
(Mzm 84:2-6)
Redaksi : Rm. Ign. Sumarya, SJ
Posted by
Kasih Yesus
on
2:10 PM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0