Ia pun pergi lalu membeli mutiara itu
Renungan Harian 8:28 AM
"Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang
ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya
pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian
pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari
mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga,
ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Mat 13:44-46), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berefleksi
atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Alfonsus Maria de
Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan
catatan-catatan sederhana sebagai berikut :
· Mereka
yang terpilih menjadi uskup adalah imam yang diamini paling mampu
melayani umat serta diterima oleh kebanyakan umat, dengan kata lain
adalah yang dinilai yang terbaik dan tersuci di antara umat pada umumnya
dan imam khususnya. Mereka dapat menjadi teladan dalam hidup beriman,
dalam membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan alias orang yang 'menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara atau ladang'. Yang
dimaksudkan dengan mutiara di sini tidak lain hemat adalah yang paling
berharga dalam diri manusia, yaitu jiwanya, sedangkan ladang adalah
pekerjaan atau tugas. Maka terpanggil menjadi uskup berarti membaktikan
diri sepenuhnya demi tugas pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa manusia. St
Alfonsus yang kita kenangkan hari ini dikenal dengan pelayanannya
sebagai seorang imam yang pintar, pendoa, terampil berkorbah dan
bekerjasama dengan rekan-rekan imam lainnya dalam rangka mewartakan
Kabar Baik, maka kemudian diangkat menjadi uskup dan kemudian
dianugerahi fungsi sebagai pujangga Gereja. Ia sungguh membaktikan diri
sepenuhnya demi keselamatan jiwa umat Allah. Sebagai orang beriman kita
semua juga dipanggil untuk senantiasa mengusahakan keselamatan jiwa
manusia, berpartisipasi dalam karya penyelamatan jiwa manusia. Maka
dengan ini kami mengajak dan mengingatkan anda semua untuk senantiasa
berpedoman demi keselamatan jiwa manusia dalam cara hidup dan cara
bertindak dimana pun dan kapan pun. Jiwa manusia adalah mutiara yang
terindah dan paling berharga, maka marilah kita usahakan dengan bekerja
keras dan bekerjasama, karena pekerjaan ini sungguh berat dan mulia.
Marilah kita kerahkan tenaga dan waktu kita untuk berpartisipasi dalam
karya penyelamatan jiwa manusia.
· "Apabila
aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya;
firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku,
sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.Tidak
pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda
gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah
memenuhi aku dengan geram" (Yer 15:16-17), demikian kesaksian iman
nabi Yeremia. Menikmati perkataan atau sabda Tuhan itulah yang hendaknya
kita renungkan dan hayati. Maka marilah kita baca, renungkan dan cecap
dalam-dalam apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, sabda-sabda Tuhan.
Jika kita sungguh dapat rmencecap dalam-dalam sabda Tuhan dan karena
Tuhan Maha Segalanya, maka mau tak mau kita pasti akan dikuasai atau
dirajai oleh Tuhan dan dengan demikian kita sungguh terpenjara oleh
sabda-sabdaNya sehingga kapan pun dan dimana pun harus hidup dan
bertindak sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan, kita senantiasa
hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan. Hidup bersama dan bersatu dengan
Tuhan tak akan mungkin hidup seenaknya, bermalas-malasan, melainkan mau
tak mau harus bekerja keras dalam melakukan apa yang baik dan
menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia. Kita tak mudah tergoda
atau dirayu oleh orang yang hidup dan bekerja seenaknya untuk diajak
bermalas-malasan atau bersendau-gurau tiada guna. Hendaknya setiap hari
kita membaca dan merenungkan sabda-sabda Tuhan, sebagaimana yang
tertulis di dalam Kitab Suci, yang juga saya usahakan setiap hari.
Moga-moga apa yang saya kutipkan dan refleksikan secara sederhana setiap
hari dapat membantu anda sekalian untuk menjadi suka membaca dan
merenungkan sabda-sabda Tuhan, serta kemudian mencecapNya dalam-dalam
dan menghayatinya dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari.
Ingatlah, sadari dan hayati bahwa kita perlu dibina dan dididik oleh
sabda-sabda Tuhan, agar tumbuh berkembang menjadi pribadi yang cerdas
beriman. Semoga kita menjadi geram ketika melihat kejahatan atau
kebejatan moral, dan kemudian tergerak untuk memberantasnya.
"Lepaskanlah
aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang
yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang
melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah
darah. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang
perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak
berdosa, ya TUHAN, aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan
bersiap-sia" (Mzm 59:2-5a)
Redaksi : Rm. Ign. Sumarya, SJ
Posted by
Kasih Yesus
on
8:28 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0