Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

(Sir 35:1.4-5a.10-17; Mrk 10:32-45)

"Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada
orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mrk 10:32-45), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

Pemilu untuk proses pemilihan Kepala Daerah sedang berlangsung dan memang juga ada daerah telah menyelesaikannya. Banyak orang berminat untuk menjadi kepala daerah yang disertai oleh para pendukungnya. Para pendukung pun kirannya juga memiliki dambaan jika orang yang didukung terpilih kelak menjadi pembantunya, berpartisipasi dalam pemerintahan daerah. Dengan kata lain banyak orang mendambakan menjadi orang terkemuka dalam kehidupan bersama. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak siapapun yang dalam kehidupan bersama menjadi orang terkemuka untuk hidup dan bertindak sebagai 'hamba dari semuanya', dengan kata lain dengan rendah hati melayani warga yang dipimpinnya. Hidup dan bertindak melayani dengan rendah hati memang tidak mudah, harus disertai pengorbanan dan perjuangan, serta siap sedia menderita maupun menerima perlakuan yang tidak enak, tidak sesuai dengan selera atau keinginan pribadi. Kami berharap kepada siapapun yang berfungsi sebagai yang terkemuka untuk hidup dan bertindak melayani dengan rendah hati, berusaha keras dan seoptimal mungkin membahagiakan atau mensejahterakan orang-orang yang harus dilayani. Bukti atau tanda keberhasilan seorang pemimpin adalah mereka yang dipimpin hidup dengan damai, sejahtera, selamat fisik maupun spiritual.

"Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak diterima-Nya, dan janganlah percaya pada korban kelaliman! Sebab Tuhan adalah Hakim, yang tidak memihak.Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya.Jeritan yatim piatu tidak diabaikan-Nya, ataupun jeritan janda yang mencurahkan permohonannya.Bukankah pipi seorang janda bercucuran air mata, dan tidakkah ia menjerit karena orang yang menyebabkannya?" (Sir 35:11-15). Kutipan ini kiranya merupakan ajakan dan peringatan bagi kita semua agar tidak saling menyuap, demi suatu tujuan, sebagaimana sering dilakukan oleh banyak orang dalam mencapai cita-citanya. Selain itu kita juga diharapkan memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan. Maka dengan ini kami berharap kepada para pengusaha atau siapapun yang suka menyuap kepada para pimpinan atau pejabat dengan uang demi usaha atau tujuannya untuk berhenti, dan gunakan uang tersebut untuk membantu mereka yang miskin dan berkekurangan. Marilah kita dengarkan dan tanggapi jeritan orang miskin dan berkekurangan di lingkungan hidup maupun lingkungan kerja kitaadhMemberantas perilaku suap-menyuap antara lain sedini mungkin kita lakukan di sekolah-sekolah dengan mendidik peserta didik dalam hal kejujuran.

"Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami.Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu" (Mzm 79:8-9)
 
 
Redaksi : Rm Ign Sumarya SJ

Posted by Kasih Yesus on 8:49 AM . Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

2010 Kasih Yesus Kristus . All Rights Reserved. - Written by Frans Firdaus