Abraham dibenarkan karena iman
Renungan Harian 8:22 AM
Abraham lebih dahulu daripada Musa. Itu berarti ketika
Abraham hidup, hukum Taurat belum ada. Namun, pada abad pertama Masehi, beredar
pandangan bahwa Abraham adalah “orang Yahudi teladan”, karena ia mengenal
Taurat dan senantiasa menaatinya. Paulus menolak pandangan itu.
Abraham dibenarkan bukan karena ketaatan pada Taurat,
melainkan karena kepercayaannya pada janji Allah. Janji yang dimaksud terutama
menyangkut keturunan. Allah berjanji akan menganugerahkan anak kepada Abraham,
padahal saat itu dia dan istrinya sudah berusia lanjut. Meski kelihatan
mustahil, Abraham percaya penuh kepada Allah. Iman itu membuat Allah berkenan,
Ia pun memenuhi janji-Nya.
Demikianlah halnya dengan iman Kristen. Mereka yang percaya
pada Kristus akan memperoleh karunia seperti yang diterima Abraham. Paulus
menyatakan hal ini untuk menegaskan, bahwa orang bukan Yahudi pun di kasihi
Allah. Sebagaimana tampak pada Abraham, ketaatan pada Taurat dalam hal ini
tidak diperlukan. Yang lebih diperhitungkan adalah iman kita pada-Nya. Iman itu
harus kuat, terutama pada saat-saat sulit. Jangan mudah bimbang, sebab
kebimbangan adalah awal kehancuran. Lagi pula, apa yang kita takutkan? Bukankah
Allah kita Mahakuasa, Mahakasih, dan bisa dipercaya? Dalam segala situasi,
andalkanlah Dia!
Posted by
Kasih Yesus
on
8:22 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0