Ketaatan hamba TUHAN
Renungan Harian 8:54 AM
Ketaatan hamba TUHAN dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidakmemberontak, tidak berpaling ke belakang. 50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. 50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. 50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! 50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Mazmur 69:8-10,21bcd-22,31,33-34
Refren: Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Mazmur :
* Karena Engkaulah, ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah
noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi
saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta
untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau
telah menimpa aku.
* Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan
belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku
minum anggur asam.
* Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia
dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan
bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencri
Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang
hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bacaan Injil: Mat 26:14-25
Yudas mengkhianati Yesus
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami memper- siapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” 26:18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?” 26:23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidakdilahirkan.” 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami memper- siapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” 26:18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?” 26:23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidakdilahirkan.” 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
Renungan:
Pelayanan Hamba sejati
Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi tantangan. Kese-diaan memberi diri total dan sedia menghadapi tantangan adalah kunci keabsahan pelayanan seorang hamba sebagai “mulut” Allah. Hamba Allah tidak berhak menyuarakan suara lain, selain suara Allah sendiri. Bila tidak, ia bukan lagi hamba Allah sejati, tetapi hamba palsu.
Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi tantangan. Kese-diaan memberi diri total dan sedia menghadapi tantangan adalah kunci keabsahan pelayanan seorang hamba sebagai “mulut” Allah. Hamba Allah tidak berhak menyuarakan suara lain, selain suara Allah sendiri. Bila tidak, ia bukan lagi hamba Allah sejati, tetapi hamba palsu.
Hamba Sejati. Syair yang diungkapkan Yesaya ini mengingatkan kita
kepada Yesus Kristus sebagai Hamba Sejati. Apakah rahasianya sehingga
Dia dapat memberi semangat baru kepada yang letih lesu? Pertama, Dia
memelihara hubungan dengan Bapa di sorga. Dia telah didisiplin untuk
mengutamakan Allah dan mendengarkan firman Allah tiap pagi. Maka
kata-kata yang diucapkan-Nya pada orang banyak bukanlah kata-kata-Nya
sendiri, tetapi kata-kata dari lidah seorang murid. Kedua, Dia telah
menerima semua proses pembentukan yang Allah ijinkan. Proses pembentukan
itu berat, tetapi melaluinya Dia terbentuk tegar (6,7-9).
Derita Hamba sejati. Hamba Allah yang sejati taat kepada firman dan
yang tabah menanggung derita itu memiliki wewenang illahi. Dia kini
memanggil orang yang merindukan kebebasan dan mendambakan kehidupan yang
berbahagia. Hamba Allah itu kini memperhadapkan kita dengan tawaran:
hidup atau mati, terang atau gelap, berkat atau kutuk? Sudahkan Anda
masuk dan menikmati karya penebusan Yesus Kristus?
Bukan sekadar percaya. Sekadar menjadi orang percaya adalah perkara
mudah. Dibutuhkan kesediaan untuk dicemooh, dipukul, dilukai sebagai
konsekuensi ketaatan kepada firman Tuhan. Dalam saat demikianlah hamba
Tuhan belajar berteguh hati di dalam Tuhan. Rela menyerahkan diri
dididik Tuhan, ditempa keteguhan imannya. Dan yakin bahwa Tuhan tak akan
mempermalukan hamba-Nya.
Injil hari ini, Perjamuan Paskah yang sedang Yesus rayakan sarat
makna dan sarat suasana. Makna perjamuan itu bukan saja merayakan
pembebasan Israel purba dari penjajahan Mesir, tetapi makna baru, yaitu
penyiapan bagi penderitaan sang Anak Manusia. Dengan demikian suasana
haru memang menandai perjamuan tersebut. Suasana haru karena kasih Yesus
itu menjadi lebih kental ketika perempuan di Betania mencurahkan
ungkapan kasihnya kepada Yesus dengan minyak mahal. Sayang sekali bahwa
peringatan sarat makna dan suasana itu dinodai oleh rencana
pengkhianatan Yudas.
Lawan ternyata tidak saja berasal dari kalangan luar. Orang yang
sekian tahun belajar dari Yesus kini pergi mengajukan proposal
penyerahan Yesus (ayat 15). Mulai momen itu, ia bukan lagi pengikut
Yesus, tetapi tekun merancang siasat untuk menyerahkan Yesus (ayat 16).
Meski dalam perjamuan roti tak beragi Yesus berupaya mengembalikan
Yudas, namun ia bersikeras meneruskan pengkhianatannya (ayat 25).
Pertanyaan Yudas ini menunjukkan sikapnya yang entah tidak paham atau
tidak menerima Yesus kecuali sekadar rabi saja. Pertanyaan itu bertujuan
menutupi kejahatannya, namun Yesus terus terang membongkar rencana
busuk Yudas.
Seperti dalam nas kemarin, kini pun kita menjumpai keterlibatan
seorang yang rela meminjamkan ruang rumahnya untuk kepentingan Yesus
menyiapkan para murid-Nya menghadapi momen dahsyat yang sedang
menjelang. Hidup dan pengurbanan Yesus tanpa pamrih dikaruniakan-Nya
bagi semua orang. Namun, di sekitar Yesus tetap saja ada dua macam
orang, yaitu mereka yang akan menolak Yesus seperti Yudas dan mereka
yang merespons kasih Yesus dengan benar. Kasih dan arti pengurbanan
Yesus sampai sekarang tetap tidak berubah. Demikian pun kemungkinan dua
macam tanggapan bertolak belakang ini masih bisa terjadi pada masa kini.
Renungkan : Peka dan sudikah kita mengakui bahwa hanya Yesus berhak memenuhi ruang di hati kita?
DOA:
Datanglah, Roh Kudus Allah. Ajarlah kami untuk membuka diri bagi
kehadiran Allah. Tolonglah kami untuk membuang segala cara kedagingan
dan hidup dalam roh ketika kami memeluk rencana Allah yang penuh kasih
bagi kami semua dalam Kristus. Amin.
Posted by
Kasih Yesus
on
8:54 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0