Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus
Renungan Harian 8:30 AM
Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus
Bacaan I: Kis 3:1-10

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah
Mazmur 105:1-2,3-4, 6-7,8-9
Refren : Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Mazmur:
* Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan,
bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
* Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati
orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah
selalu wajah-Nya.
* Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya,
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
* Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
Bacaan Injil: Luk 24:13-35
Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus
24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. 24:17 Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan? Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” 24:19 Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 24:21 Padahal kami dahulu megharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 24:22
24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. 24:17 Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan? Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” 24:19 Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 24:21 Padahal kami dahulu megharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 24:22
Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami:
Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, 24:23 dan tidak menemukan
mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan
kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.24:24
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa
memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak
mereka lihat.” 24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang
bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala
sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! 24:26 Bukankah Mesias harus
menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” 24:27 Lalu
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh
Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28 Mereka mendekati kampungyang mereka tuju, lalu Ia berbuat
seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. 24:29 Tetapi mereka sangat
mendesak-Nya, katanya: “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari
telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia
untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. 24:30 Waktu Ia duduk makan
dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.24:31
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia
lenyap dari tengah-tengah mereka. 24:32 Kata mereka seorang kepada yang
lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan
kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada
kita?”24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di
situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul
bersama-sama dengan teman-teman mereka. 24:34 Kata mereka itu:
“Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada
Simon.” 24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di
tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia
memecah-mecahkan roti.
Renungan :
Kuasa yang menembus batas
Bagaimana kuasa Roh Kudus berkarya melalui gereja menembus batas-batas yang dibuat oleh manusia? Melalui kuasa-Nya atas para murid-Nya dan juga kepekaan yang dibangun Tuhan dalam diri mereka, sehingga mereka bertindak dalam kuasa-Nya untuk mengubah dunia ini.
Bagaimana kuasa Roh Kudus berkarya melalui gereja menembus batas-batas yang dibuat oleh manusia? Melalui kuasa-Nya atas para murid-Nya dan juga kepekaan yang dibangun Tuhan dalam diri mereka, sehingga mereka bertindak dalam kuasa-Nya untuk mengubah dunia ini.
Perikop hari ini memperlihatkan bagaimana dua murid Yesus mampu
melihat kebutuhan terdalam seseorang yang lumpuh sejak lahirnya. Orang
itu membutuhkan Tuhan Yesus untuk menjamah hidupnya (ayat 6). Lewat
kesembuhan yang dia terima, ia mengalami kasih dan kuasa Allah yang
membuat harkat kemanusiaannya dipulihkan. Kepekaan itu tidak dimiliki
oleh orang-orang lain yang melewati si lumpuh setiap hari. Bagi mereka,
si lumpuh hanyalah realitas sosial yang wajar, sehingga perhatian dalam
bentuk sekadar uang sedekah untuk menyambung hidup dianggap sudah cukup.
Bahkan mungkin sekali mereka memberikan uang tersebut dengan
mengharapkan berkat Tuhan sebagai imbalan atas \’kesalehan\’ mereka. Si
lumpuh itu pun pada mulanya berpikir sama. Ia hanya menaruh harap ada
orang yang berbelas kasih untuk kepapaannya sehingga ia dapat menyambung
hidup sehari demi sehari (ayat 3, 5).
Tindakan Petrus dan Yohanes membuka mata orang banyak bahwa Allah
berkuasa dan peduli pada manusia, melebihi kepedulian sosial. Tindakan
mereka patut menjadi teladan gereja masa kini. Tugas gereja adalah
memberitakan kabar baik bahwa Allah peduli dan mengasihi semua manusia,
serta mewujudkan kabar baik itu dalam tindakan nyata. Kita saat ini
dipanggil untuk melihat dengan kacamata Allah yang peka akan kebutuhan
riil setiap manusia, terutama mereka yang menderita. Sudut pandang Allah
menembus batas status ekonomi, agama, golongan, suku, budaya, dan
ideologi. Belajar dari Petrus dan Yohanes, kita belajar bahwa orang
percaya tidak boleh berhenti pada sikap takjub dan tercengang, tetapi
mampu melanjutkan karya Allah yang telah dinyatakan itu melalui
kepedulian pada sesama.
Injil hari ini, Lamban dan bodoh
Pasti topik hilangnya mayat Yesus menjadi perbincangan hangat, paling tidak dikalangan para murid Yesus. Kleopas dan kawannya, yang sedang dalam perjalanan ke Emaus, juga membicarakan hal itu. Selain kubur kosong, yang merupakan bukti kebangkitan Yesus, mereka juga tahu berbagai perbuatan ajaib yang Yesus lakukan dan pengharapan mesianis yang pupus karena Yesus disalib (19-27). Sayangnya semua itu tidak membuat mereka mampu mengenali bahwa yang datang mendekati mereka adalah Yesus yang bangkit.
Pasti topik hilangnya mayat Yesus menjadi perbincangan hangat, paling tidak dikalangan para murid Yesus. Kleopas dan kawannya, yang sedang dalam perjalanan ke Emaus, juga membicarakan hal itu. Selain kubur kosong, yang merupakan bukti kebangkitan Yesus, mereka juga tahu berbagai perbuatan ajaib yang Yesus lakukan dan pengharapan mesianis yang pupus karena Yesus disalib (19-27). Sayangnya semua itu tidak membuat mereka mampu mengenali bahwa yang datang mendekati mereka adalah Yesus yang bangkit.
Para murid lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari
kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kita pun bisa saja demikian. Kita bisa
saja menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Kita mengalami
kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami
realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. Syukur kita tidak perlu
berlarut dalam kekelaman demikian. Tuhan tidak akan membiarkan para
murid-Nya tetap dalam ketidaktahuan, kemurungan atau kegagalan. Ia akan
datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Namun,
bagaimana hadirat-Nya yang mengubahkan hidup itu dapat kita alami?
Perikop ini memaparkan dua hal yang membuat kita dapat mengalami
kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Pertama, melalui penggalian dan
perenungan firman Tuhan, Roh Kudus berkenan memberikan pengertian
tentang firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus.
Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya
melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya.
Dalam ibadah dan khususnya waktu kita ambil bagian dalam perjamuan
Ekaristi kudus, kita berpartisipasi dalam Kristus yang mati dan bangkit.
Bila kita
memelihara disiplin menggali firman Tuhan dan beribadah penuh syukur, mata rohani kita akan terbuka melihat dan mengalami pengutusan Tuhan secara baru.
memelihara disiplin menggali firman Tuhan dan beribadah penuh syukur, mata rohani kita akan terbuka melihat dan mengalami pengutusan Tuhan secara baru.
DOA :
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar dapat melihat dan mendengar
Engkau dalam Kitab Suci yang telah Kauberikan kepada kami. Kami juga
berkeinginan agar hati kami berkobar-kobar dengan api kasih-Mu. Amin.
