Aku Telah Melihat Tuhan
Renungan Harian 8:30 AM
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid:
"Aku telah melihat Tuhan!"
Bacaan I: Kis 2:36-41

Mazmur: 33::4-5,18-19,20-22
Refren: Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.
Mazmur:
* Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan
kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih
setia-Nya.
* Sungguh mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka
yang berharap akan kasih kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa
mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
* Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita.
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap
kepada-Mu.
Bacaan injil: Yoh 20:11-18
Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena
20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.20:15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.20:16 KataYesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. 20:17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.20:15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.20:16 KataYesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. 20:17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Renungan :
Kuasa Allah melalui Firman-Nya
Apa yang membuat orang yang mendengar khotbah Petrus bertobat?
Bukan karena tanda-tanda yang terlihat pada para rasul. Tanda-tanda itu hanya mengarahkan perhatian orang kepada para rasul. Khotbah Petrus yang menguraikan kebenaran firman Tuhan itulah yang menjadi sarana kuasa Allah menyelamatkan mereka.
Apa yang membuat orang yang mendengar khotbah Petrus bertobat?
Bukan karena tanda-tanda yang terlihat pada para rasul. Tanda-tanda itu hanya mengarahkan perhatian orang kepada para rasul. Khotbah Petrus yang menguraikan kebenaran firman Tuhan itulah yang menjadi sarana kuasa Allah menyelamatkan mereka.
Pertama, khotbah Petrus menjelaskan bahwa Kristus yang sudah bangkit
dari kematian adalah inti nubuat Perjanjian Lama. Petrus mengutip secara
tepat ucapan Daud di Mzm. 132:11 serta penjelasan nabi Natan di 2Sam.
7:12-13 untuk menjelaskan kebenaran ini. Allah Bapa sudah menetapkan
bahwa keselamatan akan datang melalui keturunan Daud, Sang Mesias,
karena Dialah yang akan mengalahkan para musuh (ayat 30-35). Kedua,
Petrus dan para murid adalah saksi mata bahwa Yesus adalah Kristus yang
dinubuatkan Perjanjian Lama (ayat 32). Merekalah yang telah menyaksikan
bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian. Ketiga, tanda-tanda yang orang
banyak lihat dari para murid meneguhkan kebenaran kesaksian mereka dan
khotbah Petrus (ayat 33). Keempat, khotbah Petrus tersebut membongkar
kesadaran pikiran dan hati nurani mereka bahwa mereka sudah membunuh
Yesus, yang adalah Mesias, keturunan Daud (ayat 37).
Yang membuat orang dapat bertobat tentu Roh Kudus. Namun Roh bekerja
memakai firman Tuhan yang diberitakan secara benar dan bertanggung
jawab. Khotbah yang bertanggung jawab akan membawa orang yang
mendengarnya bukan terkagum-kagum akan kefasihan berkata-kata seorang
pengkhotbah, tetapi kepada kebenaran firman yang diungkapkan dengan
benar dan berkuasa. Khotbah yang demikian akan diurapi Roh Kudus menjadi
pedang Roh yang membongkar hati dan pikiran orang berdosa sehingga
mereka bertobat.
Sang rasul kemudian menasihati para pendengarnya agar mereka
menyelamatkan diri dari angkatan yang jahat ini – yang telah membunuh
Yesus – dengan cara menerima tawarannya untuk bertobat dan kesaksiannya
bahwa Yesus adalah Mesias mereka. Hasilnya ialah bahwa sekitar tiga ribu
orang menerima apa yang dikatakannya lalu dibaptiskan berdasarkan
pengakuan iman mereka dan ditambahkan kepada persekutuan kecil orang
percaya.
Mari kita mendoakan para pewarta Injil Tuhan yang diutus pergi ke
tengah-tengah masyarakat dimanapun mereka berada, agar mereka
benar-benar mewartakan kebenaran firman Tuhan, demikian juga untuk
setiap kita agar menghidupkan kebenaran firman Tuhan di dalam hidup
sehari-hari.
Injil hari ini, Kesaksian tentang Kristus
Bersaksi tentang Kristus merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh para pengikut Kristus. Kesaksian tentang Kristus lahir dari pengalaman menjalani hidup bersama Kristus. Kasih, tuntunan, penyertaan, dan anugerah yang dirasakan oleh orang beriman menjadi dasar dan isi dari kesaksian yang dinyatakan.
Bersaksi tentang Kristus merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh para pengikut Kristus. Kesaksian tentang Kristus lahir dari pengalaman menjalani hidup bersama Kristus. Kasih, tuntunan, penyertaan, dan anugerah yang dirasakan oleh orang beriman menjadi dasar dan isi dari kesaksian yang dinyatakan.
Berdasarkan kesaksian Maria, Petrus dan seorang murid Yesus yang lain
pergi melihat kubur Yesus yang telah kosong. Mendapati kain yang
tadinya membungkus tubuh Yesus masih ada di situ, kedua murid itu
menjadi percaya (Yoh. 20:9-10). Memang tidak dikatakan mengenai apa yang
mereka lakukan berikutnya. Namun peristiwa yang mengejutkan itu niscaya
membuat hati mereka menggebu-gebu untuk menceritakan apa yang telah
mereka lihat.
Maria yang masih tertinggal di kubur kosong begitu dikuasai kesedihan
karena kehilangan Tuhannya. Dalamnya kesedihan membutakan mata hatinya
hingga tak mampu mengenali bahwa orang yang bertanya kepada dia adalah
malaikat (ayat 13). Tak heran, ketika kemudian Maria melihat Yesus, ia
mengira bahwa Yesus adalah penjaga taman (ayat 15). Perhatiannya saat
itu hanya terfokus pada dugaan bahwa jasad Yesus hilang. Namun duka
berganti suka ketika Maria mendengar Yesus memanggil namanya. Ia memang
seharusnya berbahagia karena ia adalah orang yang pertama kali melihat
Tuhannya bangkit. Padahal dia bukan salah seorang dari murid-murid
Yesus. Selain itu, ia mendapat hak istimewa untuk memberitakan kabar
baik mengenai kebangkitan Kristus (ayat 17). Setelah mendapat perintah
itu, Maria segera pergi dan memberitahu para murid mengenai apa yang dia
lihat dan dengar (ayat 18). Maria telah menjadi saksi Kristus.
Pengalamannya “bertemu” dengan Yesus seharusnya juga menjadi isi
kesaksian orang Kristen masa kini, jadi bukan sekadar berbagi pengalaman
menakjubkan. Kesaksian orang Kristen seharusnya menarik orang lain
kepada Kristus agar mereka pun dapat mengalami perjumpaan dengan Dia.
DOA :
Tuhan Yesus, perdalamlah imanku akan siapa Engkau dan tentang
apa yang telah Kaulakukan bagi diriku. Sentuhlah aku oleh Roh Kudus-Mu
dan ubahlah ketidak-percayaanku menjadi rasa percaya. Amin.
