Bersaksi dengan Berani
Renungan Harian 8:37 AM
Kesaksian Petrus tentang Kebangkitan Yesus Kristus
Bacaan I: Kis 2:14,22-32

2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamus semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. 2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, 2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. 2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. 2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. 2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak Mengalami kebinasaan. 2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Mazmur: 16:1-2a,7-8,9-10,11
Refren: Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Mazmur:
* Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata
kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan warisan dan
pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan
kepadaku.”
* Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu
malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan ; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
* Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku
akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
* Engkau memberitakan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan Injil: Mat 28:8-15
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan
sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya
kepada murid-murid Yesus. 28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka
dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya
serta menyembah-Nya. 28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut.
Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke
Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” 28:11 Ketika mereka di
tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan
memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 28:12
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu
memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 28:13 dan
berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang
malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 28:14 Dan apabila
hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia,
sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa. 28:15 Mereka menerima
uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera
ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Renungan :
Bersaksi dengan berani.
Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.
Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.
Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal
penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang
keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus.
Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang
ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus
berani berkata, bahwa “kami semua adalah saksi” (ay. 32). Dari Petrus,
kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.
Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.
Injil hari ini, Bukan lagi saat untuk berduka!
Dalam duka dan kasih yang besar pada Yesus, Maria Magdalena dan Maria
yang lain pergi ke kubur Yesus. Tujuan mereka hanya satu, mereka ingin
meratapi kematian Yesus. Ternyata kedukaan mereka tidak bisa berlarut
tak berkeputusan. Jumat sebelumnya kubur yang mereka tuju itu adalah
tempat orang menguburkan mayat Yesus. Hal-hal dahsyat di luar harapan
mereka, tiba-tiba terjadi saat mereka tiba di kubur itu. Gempa bumi
hebat terjadi karena malaikat Tuhan berwajah bagaikan kilat dan berbaju
putih cemerlang menggulingkan batu penutup kubur itu. Para prajurit yang
ditugaskan menjauhkan para murid dari kubur agar tidak mencuri mayat
Yesus, gentar ketakutan sampai seperti orang mati. Kedua wanita itu
segera sadar bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di dalam kubur itu.
Saksikan kebangkitan Yesus. Tugas utama malaikat itu bukanlah membuat
gentar para prajurit tersebut. Juga bukan untuk menolong Yesus bangkit
dari kematian. Yesus dengan kepenuhan kuasa kemuliaan Allah yang hadir
di dalam diri-Nya telah bangkit. Kekuatan maut tidak dapat lagi
menahan-Nya. Apa yang telah berulangkali diceritakan-Nya lebih dulu,
kini benar-benar terwujud. Para malaikat itu ditugaskan untuk
memberitahukan kenyataan itu kepada kedua wanita itu. Supaya mereka tahu
bahwa Yesus sudah bangkit. Supaya mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan
yang menang. Supaya mereka boleh mengalami perubahan dan dengan sukacita
menyaksikan berita ajaib itu kepada para murid lainnya. Tetapi oleh
para imam kabar tersebut direkayasa menjadi dusta. Bukan saja sampai
Injil Matius ini dituliskan kabar dusta itu telah dipercaya orang
Yahudi, sampai kini pun cukup banyak orang lebih suka mempercayai
dongeng dusta itu daripada mempertaruhkan hidup kepada Yesus yang
bangkit dan hidup.
Renungkan: Kubur kosong itu adalah penunjuk penting kepada Dia yang
sampai kekal kelak menjadi panutan iman orang Kristen segala abad.
DOA:
Tuhan Yesus, selama masa Paskah yang indah ini, bukalah mata
kami lebih lebar lagi agar dapat melihat kemuliaan kebangkitan-Mu. Kami
ingin menyerahkan hidup kami secara lebih penuh lagi kepada-Mu sehingga
dengan demikian kehendak-Mu terjadi di atas bumi seperti di dalam surga.
Amin.
