Paskah Kebangkitan Kristus
Renungan Harian 8:33 AM
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan
Bacaan I: Kis 10:34a,37-43

Mazmur: 118:1-2,16ab-17,22-23
Refren : Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
Mazmur :
* Beryukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
* Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan
melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan
menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
* Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru. Hari itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di
mata kita.
Bacaan II: Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Bacaan Injil: Yoh 20:1-9
Kebangkitan Yesus
20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga Menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. 20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga Menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. 20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Renungan :
Allah mengasihi semua orang
Sikap rasialis adalah masalah manusia dari dulu. Sikap ini menghasilkan ketidakadilan, pertikaian, bahkan peperangan. Orang Yahudi pernah mengalami penderitaan dahsyat karena perlakuan rasialis dari bangsa Jerman. Namun banyak orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru pun bersikap rasialis. Mereka merasa satu-satunya umat Allah yang berhak atas semua janji-Nya. Bangsa-bangsa lain tak lebih daripada binatang yang tak layak mendapat anugerah Allah.
Sikap rasialis adalah masalah manusia dari dulu. Sikap ini menghasilkan ketidakadilan, pertikaian, bahkan peperangan. Orang Yahudi pernah mengalami penderitaan dahsyat karena perlakuan rasialis dari bangsa Jerman. Namun banyak orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru pun bersikap rasialis. Mereka merasa satu-satunya umat Allah yang berhak atas semua janji-Nya. Bangsa-bangsa lain tak lebih daripada binatang yang tak layak mendapat anugerah Allah.
Sikap rasis umat Yahudi disebabkan kekeliruan mereka memahami konsep
umat pilihan. Bagi mereka, umat pilihan adalah semata-mata hak istimewa.
Mereka lupa panggilan istimewa adalah untuk tugas/kewajiban mulia,
membawa bangsa-bangsa lain kepada Allah. Khotbah Petrus kepada Kornelius
dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak membedakan orang. Allah
berkenan atas setiap orang dari bangsa manapun yang datang dengan tulus
mencari-Nya termasuk Kornelius yang adalah seorang kafir. Rahasia
perkenan Allah atas semua orang ini terletak pada diri Yesus Kristus
(ayat 36-38). Yesus yang datang ke dunia ini mengerjakan karya
keselamatan untuk membuat orang berkenan kepada Allah. Melalui
kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Yesus
telah menyediakan jalan keselamatan untuk semua orang, semua bangsa.
Petrus, sebagai seorang Yahudi belajar mengatasi sikap rasialis dan
menerima Kornelius, seorang kafir sebagai sesama manusia yang dikasihi
Allah (ayat 34). Bahkan Petrus menyadari bahwa panggilannya mengikut
Yesus adalah untuk memberitakan keselamatan bagi semua orang (ayat 42).
Merenungkan ini apa tanggapan kita, yang pada dasarnya bukan orang
Yahudi melainkan sama seperti Kornelius yang termasuk dalam bilangan
bangsa kafir? Kita patut bersyukur karena hanya oleh karya Kristuslah
kita bisa datang kepada Allah dan layak disebut sebagai umat-Nya. Tugas
kita sekarang adalah memberitakan anugerah itu kepada semua orang lintas
ras, suku, bangsa, dan bahasa, juga status sosial.
Paulus meminta kepada para jemaat di Kolose untuk, Memikirkan perkara
“yang di atas”. Perkara di atas (rohani) adalah perkara-perkara yang
mendasar bagi kehidupan di dunia ini. Misal, kalau kita menyadari bahwa
roh kita kekal dan satu hari kelak kita harus mempertanggungjawabkan
kehidup-an kita kepada Tuhan, maka kesadaran itu akan mempengaruhi cara
hidup, gaya hidup, tingkah laku, perkataan, dan pikiran kita.
Paulus berkata, karena kita sudah dibangkitkan bersama Kristus, kita
harus memikirkan perkara-perkara di atas (ayat 1-2). Kita sudah
disatukan dengan Kristus bersama kematian-Nya (ayat 3), maka pikiran dan
hati kita harus disesuaikan dengan pikiran dan hati Kristus. Di sini
ada proses identifikasi diri dengan Kristus. Hidup kita hanya untuk
menyenangkan hati Allah, dan melakukan kehendak Allah, yaitu hal-hal
yang mulia dan bernilai kekal.
Identifikasi diri dengan Kristus harus mewujud dalam transformasi
hidup. Yaitu, perubahan hidup dari hidup duniawi — semua perbuatan hawa
nafsu yang mendatangkan murka Allah (ayat 5-7), dan semua karakter
berdosa yang tidak pantas dilakukan oleh orang kudus (ayat 8-9) —
menjadi hidup baru, yang rohani, yang terus menerus diperbaharui semakin
menyerupai gambar Allah (ayat 10). Dunia modern semakin menawarkan
kegemerlapan dunia malam (dugem) yang penuh dengan pelampiasan hawa
nafsu yang menjijikkan. Anda di Jakarta tentu sudah tahu buku yang
menghebohkan Jakarta Undercover. Itulah dunia masa kini yang harus kita
jauhi.
Anak Tuhan harus melakukan proses identifikasi diri dengan Kristus
terus menerus dengan cara berdoa dan membaca firman. Hidup kita juga
harus ditransformasi terus menerus, dengan menolak melakukan berbagai
perbuatan jahat dan digantikan terus menerus dengan perbuatan baik.
Marilah kita meningkatkan kualitas waktu teduh kita, dan
mempraktikkan hidup yang kudus, yang berkualitas, dan yang menjadi
berkat bagi sesama.
Injil hari ini, Firman melahirkan iman
Kesimpulan apa lagi yang ada dalam benak Maria Magdalena ketika ia melihat kubur Yesus telah terbuka dan kosong, selain bahwa jasad-Nya telah diambil orang? Dalam situasi seperti itu, tentu saja tidak akan terpikir kemungkinan-kemungkinan lain. Maka kemungkinan itu pulalah yang dia sampaikan kepada Simon Petrus dan seorang murid Yesus yang lain (ayat 2).
Kesimpulan apa lagi yang ada dalam benak Maria Magdalena ketika ia melihat kubur Yesus telah terbuka dan kosong, selain bahwa jasad-Nya telah diambil orang? Dalam situasi seperti itu, tentu saja tidak akan terpikir kemungkinan-kemungkinan lain. Maka kemungkinan itu pulalah yang dia sampaikan kepada Simon Petrus dan seorang murid Yesus yang lain (ayat 2).
Kemungkinan itu membuat kedua orang murid Yesus tidak sabar untuk
memeriksa kebenaran berita yang disampaikan Maria Magdalena (ayat 3-4).
Dan ternyata memang benar. Kubur terbuka! Namun kedua murid tidak hanya
terpaku pada fakta itu. Mereka juga memperhatikan sesuatu yang aneh.
Kain peluh, yang tadinya menutupi kepala Yesus, saat itu sudah tergulung
dan terletak di tempat lain (ayat 7). Tentu telah terjadi sesuatu yang
aneh. Akan tetapi, bila jasad Yesus memang dicuri, tentu pencurinya
tidak akan menanggalkan kain yang dikenakan pada jasad Yesus. Keanehan
tersebut mengingatkan murid-murid akan apa yang tertulis dalam Kitab
Suci mengenai kebangkitan (ayat 9). Saat itu mereka menyaksikan bahwa
apa yang tertulis dalam Kitab Suci telah digenapi. Mereka pun kemudian
percaya bahwa Yesus telah bangkit (ayat 8). Mendengar firman Tuhan
memang membangkitkan rasa percaya pada Tuhan.
Orang memang tidak mudah memercayai Yesus, karya salib-Nya,
kebangkitan-Nya, atau segala perbuatan ajaib yang Dia lakukan. Padahal
semua kisah itu telah ditulis, baik sebagai nubuat maupun sebagai fakta
historis. Meski demikian, ada saja orang yang berusaha memberikan
penjelasan-penjelasan logis untuk menerangkan semua itu agar mudah
diterima akal. Namun bila orang pernah mendengar firman Tuhan, bukan
tidak mungkin ingatan akan firman membangkitkan iman. Hal ini pun harus
didasari dengan sikap yang mau terbuka menerima kebenaran Tuhan. Karena
hanya dengan memiliki sikap demikianlah, orang akan mau percaya walau
sulit memahami.
DOA :
Tuhan Yesus, kata-kata pujian apa lagi yang dapat kami haturkan
kepada-Mu? Maut telah Kaukalahkan. Hidup ilahi-Mu sekarang hidup dalam
diri kami. Tuhan Yesus, terpujilah nama-Mu selama-lamanya. Amin.
