Rabi betapa bahagianya kami berada di tempat ini
Renungan Harian 8:34 AM
"Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ
mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata
Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat
ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk
Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa
yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka
datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara:
"Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Dan
sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka
tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang
diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus
berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada
seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia
bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." (Mrk 9:2-10), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi
atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan "Yesus Menampakkan
KemuliaanNya" hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:
· Dalam
perjalanan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita senantiasa
mengalami suka dan duka, pencerahan dan kebingungan, atau dalam bahasa
Latihan Rohani St.Ignatius Loyola disebut sebagai 'hiburan rohani atau
kesepian rohani'. Yang terkait dengan Warta Gembira hari ini kiranya
adalah 'hiburan rohani', yaitu "keadaan sewaktu dalam jiwa timbul suatu gerak batin, yang membuat jiwa jadi berkobar dalam cinta kepada Pencipta dan Tuhannya" (St.Ignatius
Loyola, LR no 316). Kami percaya kita sering mengalami hiburan
rohani seperti para rasul yang menerima Penampakan Yesus dalam
kemuliaanNya, merasa nikmat dan nyaman sekali. Dalam keadaan demikian
lalu berkaul atau menjanjikan sesuatu yang indah dan ideal. Maka Yesus
mengingatkan para rasul untuk sementara merahasiakan apa yang dialami
maupun yang dijanjikan sampai puncak tugas Yesus, dimana Ia harus
menderita, wafat di kayu salib dan dibangkitkan dari wafatNya. Maka
baiklah saya mengingatkan anda sekalian, lebih-lebih ketika sedang
mengalami hiburan rohani, hendaknya jika tergerak untuk melakukan
sesuatu, tidak yang muluk-muluk atau ideal, melainkan yang riel serta
mungkin kita lakukan sesuai dengan kemampunan dan kesempatan yang kita
miliki. Pengalaman 'hiburan rohani' pada umumnya juga terjadi dalam
diri orang-orang yang baru saja 'menempuh hidup baru', sehingga
menjadi suami-isteri baru, imam, bruder atau suster baru, pelajar atau
pekerja baru dst.. , yang sering tergerak untuk menjanjikan sesuatu
yang baik dan luar biasa. Kami harap anda tidak mengumbar janji-janji.
· "Kami
tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus
sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami
menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah
Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang
mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."(2Pet 1:16-17), demikian kesaksian iman Petrus. "Dongeng-dongeng isapan jempol" sering
kita lakukan atau dengarkan. Dongeng-dongeng macam itu pada umumnya
dilakukan oleh para penjahat atau penipu. Hari-hari ini kiranya banyak
dari kita telah merencanakan perjalanan untuk mudik terkait dengan
hari raya Idul Fitri. Kami ingatkan sedini mungkin kepada anda yang
akan menempuh perjalanan, lebih-lebih yang menggunakan kendaraan umum
seperti bis, untuk hati-hati terhadap orang-orang yang tak dikenal
menawari sesuatu kepada anda, misalnya minuman atau makanan (yang
telah dibubuhi obat bius): pada umumnya mereka bersikap manis dan
mempesona untuk melakukan kejahatannya, merampas harta orang lain
secara halus. Sebarkan peringatan saya ini ke teman-teman anda yang
akan melakukan perjalanan dengan kendaraan umum. Kepada kita semua
kami serukan: hendaknya jangan membuat dongeng-dongeng isapan jempol
yang menjerumuskan, melaikan berkatalah perihal apa yang benar atau
nyata. Tunjukkan bahwa diri kita adalah orang yang baik dan benar,
bukan penipu atau pembohong. Hati-hati juga kepada para penjual
sesuatu yang palsu atau orang-orang yang pura-pura menolong, padahal
mau mencelakakan anda.
"TUHAN
adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau
bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum
adalah tumpuan takhta-Nya. Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan
TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi.Langit memberitakan
keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya." (Mzm 97:1-2.5-6)
Redaksi : Rm
Posted by
Kasih Yesus
on
8:34 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0