Allah yang membebaskan anak anak-NYA

Sebab sementara sunyi senyap meliputi segala sesuatu dan malam dalam peredarannya yang cepat sudah mencapai separuhnya, maka firman-Mu yang maha kuasa laksana pejuang yang garang melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah tanah yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus, dan berdiri tegak diisinya semuanya dengan maut; ia sungguh menjamah langit sambil berdiri di bumi.

Sungguh seluruh ciptaan dalam jenisnya dirubah kembali sama sekali oleh karena taat kepada perintah-perintah-Mu, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka orang melihat awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya ada air, jalan yang tidak ada rintangannya muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa berjalan lewat di tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang mentakjubkan. Seperti kuda ke padang rumput mereka pergi dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka. (Keb 18:14-16,19:6-9)


Mazmur Tanggapan: Mzm 105:2-3,36-37,42-43; Bacaan Injil: Luk 18:1-8

Malaikat maut turun dari surga untuk membantai anak-anak sulung orang Mesir (juga hewan) sebagai hukuman atas kenyataan bahwa mereka mempermudak orang-orang Israel dan penolakan mereka untuk membebaskan mereka setelah Musa mengkonfrontir Firaun (lihat Kitab Keluaran). Sang rabi yang mengarang Kitab Kebijaksanaan menggambarkan malaikat ini sebagai “firman Allah yang mahakuasa” (Keb 18:15).

Di mata rabi yang terpelajar dan saleh ini, keluaran orang Israel dari perbudakan Mesir analog dengan penciptaan langit dan bumi seperti digambarkan dalam Kitab Kejadian. Bahkan alam, dalam bentuk tiang awan dan pembelahan Laut Merah (Kel 13:21; 14:19-20,21), bergabung untuk melindungi orang-orang Israel, anak-anak Allah sendiri, selama mereka ke luar dari tanah Mesir (Keb 19:6-8). Sebagai ungkapan rasa syukur atas pembebasan Allah, orang-orang Israel memuji-muji Allah dengan penuh entusiasme (Keb 19:9).

EXODUS - PERJALANAN PANJANGRabi Akiva (abad ke-1) biasa mengatakan bahwa Israel sangat suka disebut sebagai “anak-anak Allah”. Sebagai tanda istimewa kasih Allah, Allah mengatakan kepada Israel: “Kamulah anak-anak TUHAN (YHWH), Allahmu” (Ul 14:1). Hari Raya Paskah adalah untuk memperingati perlindungan Allah atas umat Israel, bukan hanya dengan menceritakan kembali kisah Paskah (haggadah), namun juga dalam penekanan atas partisipasi anak-anak dalam menanyakan empat pertanyaan, yang pertama adalah “Mengapa malam ini berbeda dengan malam yang lain?” Paskah begitu sentral dalam ibadat penyembahan orang Ibrani sehingga semua orang Yahudi di seluruh dunia memperingati pembebasan orang-orang Israel oleh Allah dari perbudakan Mesir seakan-akan peristiwa itu terjadi atas diri mereka secara pribadi. Perhatian Allah secara pribadi terhadap umat yang dikasihi-Nya inilah yang oleh pengarang Kitab Kebijaksanaan ingin agar diingat dan dihargai oleh umat.

Seperti kepada saudari dan saudara kita dalam iman pada zaman dahulu, maka demikian pula halnya dengan kita yang sekarang mengikuti Yesus. Tidak ada karunia yang lebih besar daripada mengetahui dan mengalami bahwa Allah mengasihi kita dan menyelamatkan kita. Dia membebaskan kita dari kematian dengan mengutus Putera-Nya yang tunggal, Yesus, Sabda-Nya, dari surga ke tengah dunia untuk mengalahkan Iblis dan maut. Ia membawa kepada kita kepada hidup baru dalam Gereja-Nya. Kebebasan kita dari perhambaan/perbudakan di bawah dosa dan rasa takut akan kematian harus memimpin kita kepada penyembahan kepada Allah dengan penuh rasa syukur karena pembebasan yang dilakukan-Nya atas diri kita.

DOA: Bapa surgawi, buatlah kami agar tidak pernah melupakan bahwa Engkau telah membebaskan kami dari perbudakan dosa dan rasa takut akan kematian, karena Engkau mengasihi kami sebagai anak-anak-Mu sendiri. Terpujilah nama-Mu selalu. Amin.

Posted by Kasih Yesus on 8:51 AM . Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

2010 Kasih Yesus Kristus . All Rights Reserved. - Written by Frans Firdaus