Runtuhnya Yesrusalem dan kedatangan Kristus

“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan ketika semua yang telah tertulis akan digenapi. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesusahan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

“Akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah kepalamu, sebab pembebasanmu sudah dekat.” (Luk 21:20-28)


Bacaan Pertama: Dan 6:12-28; Mazmur Tanggapan: Dan 3:68-74

Seorang anak muda, murid yang cemerlang, mengajukan pertanyaan yang sulit kepada guru agamanya. Karena tidak mampu untuk memberikan jawaban yang memadai, maka sang guru menjawab: “Oh, itu suatu misteri iman”. Sekarang, pertanyaannya adalah apakah “misteri” itu sebenarnya? Suatu misteri bukanlah sesuatu yang kita tidak dapat ketahui samasekali. Misteri adalah sesuatu yang tidak dapat kita ketahui sepenuhnya, tidak dapat diketahui segalanya. Kedatangan Kristus untuk kedua kalinya, yang kita baca dalam Injil hari ini adalah salah satu dari misteri itu. Kita tidak dapat mengetahui segala sesuatunya tentang kedatangan kembali Kristus dalam kemulian kelak, kita tidak tahu kapan hal itu akan terjadi, tidak tahu peristiwa-peristiwa aktual apakah yang mendahului kedatangan-Nya, dan bagaimana penghakiman terakhir akan berlangsung.

Akan tetapi, kita dapat mengetahui beberapa hal, dan salah satunya terdengar tidak mengenakkan: “Kerajaan Kristus baru akan menang sesudah serangan terakhir kekuatan-kekuatan jahat” (Katekismus Gereja Katolik [KGK], 680). Kitab Suci mencatat bahwa kedatangan kembali Yesus akan didahului oleh suatu masa yang dipenuhi dengan gejolak-gejolak dramatis dalam masyarakat, menyangkut peperangan, tanda-tanda pada alam ciptaan, kekacauan dlsb., baik di dunia maupun di dalam Gereja sendiri. Bangsa akan melawan bangsa dalam peperangan. Kita akan melihat kelaparan, wabah penyakit menular dan pengejaran serta penganiayaan terhadap umat beriman. Akhirnya orang-orang tidak lagi taat kepada kebenaran, melainkan semakin percaya kepada hal-hal yang ridak benar, yang tidak berasal dari Allah.

Peringatan yang diberikan oleh Yesus di atas bukanlah dimaksudkan untuk menakut-nakuti kita. Peringatan Yesus itu dimaksudkan untuk mempersiapkan diri kita. Yesus membawa pesan kasih dan belas kasih, bukan pesan mala-petaka dan kemurungan. Ia datang untuk menolong kita agar siap dalam menghadapai akhir zaman. Yesus tidak pernah mengatakan semuanya akan mudah dan senantiasa berjalan mulus. Kita tidak begitu saja dapat berpindah dari kerajaan dunia ke kerajaan Allah, seperti pindah kamar tidur yang letaknya bersebelahan. Akan tetapi, apabila kita mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sambil mengambil langkah-langkah khusus yang akan membantu kita bertumbuh dalam kasih dan pelayanan kepada Allah dan sesama, maka kita dapat mengantisipasi sesuatu yang indah bersama Allah dalam kehidupan yang kekal. Santo Paulus menulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1Kor 2:9; bdk. Yes 64:4).
Oleh karena itu marilah kita memusatkan perhatian kita pada persiapan yang tidak dipenuhi rasa takut akan akhir zaman yang menggemparkan itu. Baiklah kita yakin akan kemenangan Yesus dan marilah kita mempersiapkan awal penuh kemuliaan dari kehidupan kekal: berjalan dalam iman, bukan keraguan; dipenuhi dengan pengharapan, bukan kekhawatiran; dan bertumbuh dalam kasih, bukan rasa takut. Yesus telah mengalahkan dunia. Dia telah mengalahkan dosa dan maut. Sekarang Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk kembali dan membawa kita pulang ke rumah Bapa.

DOA: Bapa surgawi, Allah yang baik dan kekal, tolonglah aku mempersiapkan dengan antisipasi besar akan kehidupan kekal. Aku ingin berada bersama Engkau dan keluarga yang telah Kaukumpulkan dalam kekekalan kerajaan-Mu. Amin.

Posted by Kasih Yesus on 8:49 AM . Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

2010 Kasih Yesus Kristus . All Rights Reserved. - Written by Frans Firdaus