Yesus Kristus Raja Alam Semesta
Renungan Harian 9:43 AM
Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu. Kareana seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia, dan melalui Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian dengan darah salib Kristus. (Kol 1:12-20)
Bacaan Pertama: 2Sam 5:1-3; Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-5; Bacaan Injil: Luk 23:35-43
Sejarah dipenuhi dengan raja-raja yang jatuh dari takhta mereka.
Pemerintahan mereka dicirikan dengan keserakahan dan curahan darah para
korban ketidakadilan. Mereka membangun istana-istana yang mewah,
sementara rakyat mereka hidup dalam kemiskinan. Mereka mengisolasi diri
dari rakyat mereka sendiri dengan mendirikan tembok-tembok yang
kokoh-tinggi dan menyewa tukang-tukang pukul atau pasukan bayaran khusus
demi keamanan diri mereka (Ingat raja Louis XVI [+1793] dari Perancis
dan ratunya yang bernama Marie Antoinette menjelang meletusnya Revolusi
Perancis tahun 1789-1799). Raja-raja seperti ini juga menghadapi
negara-negara tetangga yang tidak bersahabat dengan sikap dan perilaku
yang brutal.
Apabila hal seperti ini yang kita harapkan dari seorang raja, maka
janganlah terkejut apabila sulit bagi kita untuk bersembah sujud di
hadapan takhta Yesus Kristus. Yesus tidak memegang jabatan politis. Ia
juga bukan seorang panglima tertinggi dari sepasukan besar tentara.
Namun demikian, Ia adalah Raja segala raja! Dia tidak menampilkan diri
sebagai seorang diktator yang menginjak-injak kebebas-merdekaan kita
serta menuntut ketaatan buta dari kita. Dia tidak menggunakan kekuatan
atau memanfaatkan rasa-bersalah kita guna mempertahankan
pemerintahan-Nya ….., karena semua itu tidaklah perlu dilakukan-Nya.
Pada Perjamuan Terakhir, Yesus menyatakan rencana-Nya untuk
“mengambil alih” dunia ini. Senjata pemusnah massal manakah yang
dimiliki-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya tersebut? Berbeda dengan
Hannibal, berbeda dengan Alexander Agung, berbeda dengan Hitler, Stalin
dlsb., senjata yang dimiliki Yesus adalah “kasih”. Semuanya kelihatan
tidak signifikan dan tanpa daya-kekuatan, namun lihatlah sejarah Gereja.
Kasih ilahi telah mengalahkan berjuta-juta orang, merestorasikan jutaan
orang, dan memberikan inspirasi kepada jutaan orang pula. Gereja telah
menopang orang-orang kudus yang tidak terhitung jumlahnya dan telah
mempertobatkan para pendosa yang juga tak terbilang banyaknya. Kasih
mengubah sejarah!
Sekarang marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing: Apakah
aku seorang pengikut setia dari Kristus sang Raja? Apakah aku mengikuti
jejak-Nya dengan menaburkan benih cintakasih kepada orang-orang di
sekelilingku? Pekan depan kita akan mulai tahun liturgi yang baru. Oleh
karena itu, hari ini adalah hari yang sangat baik untuk memulai
segalanya secara baru. Apa pun yang telah kita lakukan dan pengalaman
macam apa pun yang telah kita lalui, Kristus akan menyambut kita masuk
ke dalam Kerajaan-Nya. Marilah kita memandang dan memperlakukan Dia
sebagai sang Raja.
DOA: Yesus Kristus, Raja langit dan bumi, aku
mengasihi Engkau, dan aku ingin lebih mengasihi Engkau lagi setiap hari.
Engkau adalah hasrat hatiku yang terdalam. Aku mempersembahkan diriku
kepada-Mu hari ini. Datanglah, ya Rajaku, dan buatlah aku menjadi
seorang pribadi seturut rencana-Mu sendiri. Amin.
