Peringatan Kehadiran Anti Kristus
Posted by Kasih Yesus Renungan Harian 8:27 AM
Bacaan I : 1Yoh 2:18-21
gar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah
bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar
adalah waktu yang terakhir. 2:19 Memang mereka berasal dari antara
kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap
bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata,
bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 2:20 Tetapi
kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu
semua mengetahuinya. 2:21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak
mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan
karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari
kebenaran.
Mzm 96:1-2,11-12,13
Refren : Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai!
Mazmur:
* Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya,
* Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya,
* Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah
laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada
di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
* Biarlah mereka bersorak-soraidi hadapan Tuhan, sebab Ia datang,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bacaan Injil : Yoh 1:1-18
Firman yang telah menjadi manusia
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Renungan :
Yohanes memperingatkan jemaat-jemaat akan kehadiran antikristus.
Peringatan tersebut disampaikan Yohanes dengan gaya dan perhatian
seorang bapak kepada anaknya (ayat 18).
Hal penting yang Yohanes lakukan adalah mengingatkan mereka akan ajaran Yesus yang telah mereka dengar dari para rasul (ayat 18). Ajaran tersebut terekam dalam Matius 24:24 “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul pada akhir zaman”. Sebagai bukti bahwa jemaat telah hidup dalam waktu terakhir, Yohanes menunjuk pada kehadiran mesias palsu di dalam jemaat (ayat 18). Kehadiran anti-kristus di tengah-tengah jemaat menjadi tanda akhir zaman telah berlaku. Kedatangan Yesus yang pertama adalah tanda dimulainya akhir zaman, sehingga setiap orang Kristen yang hidup setelah kedatangan Yesus pertama, hidup dalam akhir zaman sewaktu-waktu Kristus akan datang kembali. Hadirnya antikristus di tengah-tengah jemaat merupakan peringatan agar jemaat bersiap-siap menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Yohanes kuatir jemaat menjadi lengah dan tidak siap serta tidak hidup sesuai ajaran kitab suci ketika Yesus datang.
Yohanes juga menyatakan bahwa antikristus muncul dari dalam jemaat sendiri (ayat 19). Mereka dahulu pernah mengaku percaya pada Yesus, tetapi kemudian menyangkali Yesus sebagai Anak Allah. Yohanes menyatakan bahwa sebenarnya mereka tidak pernah menjadi murid Yesus (ayat 19), tidak pernah sungguh-sungguh menjadi bagian jemaat Kristus, dan tidak pernah percaya pada Yesus sehingga mereka tidak pernah menerima pengurapan Roh Kudus (ayat 20). Setiap orang yang percaya pada Yesus diurapi Roh Kudus. Akibat operasi Roh Kudus jemaat mengetahui kebenaran, sedang akibat urapan roh antikristus, manusia akan menghasilkan dusta (ayat 21).
Jangan terlalu yakin bahwa antikristus tidak pernah muncul dari dalam jemaat. Orang yang paling dekat dengan kita justru mungkin malah seorang antikristus.
Hal penting yang Yohanes lakukan adalah mengingatkan mereka akan ajaran Yesus yang telah mereka dengar dari para rasul (ayat 18). Ajaran tersebut terekam dalam Matius 24:24 “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul pada akhir zaman”. Sebagai bukti bahwa jemaat telah hidup dalam waktu terakhir, Yohanes menunjuk pada kehadiran mesias palsu di dalam jemaat (ayat 18). Kehadiran anti-kristus di tengah-tengah jemaat menjadi tanda akhir zaman telah berlaku. Kedatangan Yesus yang pertama adalah tanda dimulainya akhir zaman, sehingga setiap orang Kristen yang hidup setelah kedatangan Yesus pertama, hidup dalam akhir zaman sewaktu-waktu Kristus akan datang kembali. Hadirnya antikristus di tengah-tengah jemaat merupakan peringatan agar jemaat bersiap-siap menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Yohanes kuatir jemaat menjadi lengah dan tidak siap serta tidak hidup sesuai ajaran kitab suci ketika Yesus datang.
Yohanes juga menyatakan bahwa antikristus muncul dari dalam jemaat sendiri (ayat 19). Mereka dahulu pernah mengaku percaya pada Yesus, tetapi kemudian menyangkali Yesus sebagai Anak Allah. Yohanes menyatakan bahwa sebenarnya mereka tidak pernah menjadi murid Yesus (ayat 19), tidak pernah sungguh-sungguh menjadi bagian jemaat Kristus, dan tidak pernah percaya pada Yesus sehingga mereka tidak pernah menerima pengurapan Roh Kudus (ayat 20). Setiap orang yang percaya pada Yesus diurapi Roh Kudus. Akibat operasi Roh Kudus jemaat mengetahui kebenaran, sedang akibat urapan roh antikristus, manusia akan menghasilkan dusta (ayat 21).
Jangan terlalu yakin bahwa antikristus tidak pernah muncul dari dalam jemaat. Orang yang paling dekat dengan kita justru mungkin malah seorang antikristus.
Injil hari ini, Sambutlah Sang Terang
Sebagian besar orang tidak suka berada di dalam kegelapan. Itu ditandai dengan tindakan untuk mencari dan menyalakan alat penerang bila tidak ada lampu, misalnya. Manusia memang membutuhkan terang karena terang membuat manusia merasa nyaman dan aman. Demikian juga dengan kehidupan rohani manusia. Dosa menguasai manusia, seperti kegelapan menguasai malam. Dalam keadaan demikian, manusia membutuhkan terang agar tidak lagi hidup di dalam kegelapan dosa.
Yohanes mengaitkan terang itu dengan Firman. Firman itu ada sejak semula bersama-sama dengan Allah (ayat 1). Firman itu kemudian datang ke dalam dunia (ayat 9). Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (ayat 4, band. Mzm. 36:10). Di dalam terang tidak ada kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang (ayat 14), Seseorang yang ia kenal dan kasihi. Dialah Pencipta alam semesta (ayat Kol. 1:17). Hidup-Nya memberi terang pada manusia. Di dalam terang-Nya, manusia dapat melihat diri sebagaimana adanya, yakni pendosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia memang datang untuk membebaskan manusia dari kehancuran akibat dosa sehingga manusia memiliki kehidupan yang bermakna, yakni sesuai dengan kehendak Allah.
Sebagian besar orang tidak suka berada di dalam kegelapan. Itu ditandai dengan tindakan untuk mencari dan menyalakan alat penerang bila tidak ada lampu, misalnya. Manusia memang membutuhkan terang karena terang membuat manusia merasa nyaman dan aman. Demikian juga dengan kehidupan rohani manusia. Dosa menguasai manusia, seperti kegelapan menguasai malam. Dalam keadaan demikian, manusia membutuhkan terang agar tidak lagi hidup di dalam kegelapan dosa.
Yohanes mengaitkan terang itu dengan Firman. Firman itu ada sejak semula bersama-sama dengan Allah (ayat 1). Firman itu kemudian datang ke dalam dunia (ayat 9). Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (ayat 4, band. Mzm. 36:10). Di dalam terang tidak ada kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang (ayat 14), Seseorang yang ia kenal dan kasihi. Dialah Pencipta alam semesta (ayat Kol. 1:17). Hidup-Nya memberi terang pada manusia. Di dalam terang-Nya, manusia dapat melihat diri sebagaimana adanya, yakni pendosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia memang datang untuk membebaskan manusia dari kehancuran akibat dosa sehingga manusia memiliki kehidupan yang bermakna, yakni sesuai dengan kehendak Allah.
Natal mengingatkan kita akan kehadiran Terang itu ke dalam dunia.
Menyambut natal berarti menyambut Sang Terang. Memberi diri diterangi
oleh Yesus sama dengan menyambut hidup yang kekal. Orang yang mengikut
Yesus tidak akan berjalan di dalam kegelapan, melainkan akan memiliki
terang hidup. Marilah kita mempersilakan Kristus mengusir kegelapan dosa
yang menguasai kita. Biarkanlah Dia menerangi dan memimpin hidup kita.
Respons orang dalam menyambut kedatangan Yesus terbagi menjadi dua: ada orang yang menolak, ada juga orang yang menerima Dia.
Respons orang dalam menyambut kedatangan Yesus terbagi menjadi dua: ada orang yang menolak, ada juga orang yang menerima Dia.
Meskipun Kristus adalah Pencipta dunia beserta segala isinya, tetapi
manusia ciptaan-Nya itu tidak mengenal Dia (ayat 10). Bahkan umat yang
dipilih untuk mempersiapkan kedatangan Mesias pun menolak (ayat 11),
walaupun firman Tuhan di dalam Perjanjian Lama telah memberi tahu mereka
mengenai kedatangan-Nya. Padahal kedatangan Kristus membuat manusia
dapat mengenal Allah secara utuh, karena Allah jadi terlihat dan nyata
di dalam Kristus (ayat 18). Kristus adalah penyataan sempurna dari Allah
dalam rupa manusia (ayat 14). Di dalam Kristus, Allah menjadi manusia
yang tinggal di dunia.
Akan tetapi, orang yang menyambut kedatangan Kristus sebagai Tuhan di
dalam kehidupan mereka, telah dilahirkan kembali secara rohani. Orang
itu menerima hidup baru dari Allah. Melalui iman kepada Yesus, kelahiran
baru mengubah hati sikap, keinginan, serta motivasi manusia. Pengalaman
dilahirkan kembali membuat kerohanian manusia menjadi hidup. Bagai
seorang bayi yang baru lahir disebut sebagai anggota keluarga baru,
begitulah kelahiran baru menempatkan manusia sebagai anggota keluarga
Allah (ayat 12). Sejak itulah manusia mempunyai hubungan yang benar,
akrab, dan mendalam dengan Allah. Yohanes menegaskan bahwa hubungan itu
hanya dapat dimiliki melalui Yesus. Dengan menyambut Yesus serta percaya
kepada Dia, kita menjadi anak-anak Allah yang mengenal pikiran dan
sikap Allah kepada manusia melalui Yesus.
Kiranya perayaan Natal menjadi garis akhir penolakan kita pada Yesus.
Sebaliknya, merayakan Natal menjadi wujud penyambutan kita atas
kehadiran Kristus, Firman yang telah menjadi manusia dan diam di antara
kita; serta perayaan atas dimasukkannya kita sebagai anggota keluarga
Allah. Jadikanlah Natal sebagai garis awal untuk memulai hubungan yang
penuh keakraban dengan Allah.
DOA :
Bapa surgawi, berikanlah kepada kami pengurapan Roh Kudus agar
kami tidak akan melenceng dari kebenaran-Mu. Tolonglah kami mencari
engkau dengan segenap hati kami sehingga kami dapat mengenal Engkau
dengan lebih penuh lagi. Amin.