Wajib hidup seperti Kristus Hidup
Renungan Harian 8:11 AM
HIDUP SEPERTI KRISTUS
2:3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau
kita menuruti perintah-perintah-Nya. 2:4 Barangsiapa berkata: Aku
mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya,
ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
2:7 Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. 2:8 Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. 2:9 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. 2:10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. 2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
2:7 Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. 2:8 Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. 2:9 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. 2:10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. 2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Mzm 96:1-2a,3b-3,,5b-6
Refren : Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai!
Mazmur:
* Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
* Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari
pada-Nya, ceriterakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suju.
* Tuhanlah yang menjadukan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.
Bacaan Injil : Luk 2:22-35
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,
mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 2:23
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah”, 2:24 dan untuk mempersembahkan korban
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung
tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 2:25 Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 2:26 dan kepadanya
telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia
melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 2:27 Ia datang ke Bait
Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang
tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya: 2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 2:30 sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 2:31 yang telah Engkau sediakan
di hadapan segala bangsa, 2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi
bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” 2:33 Dan
bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang
Dia. 2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu
Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
men
Renungan:
Wajib hidup seperti Kristus Hidup.
Adalah seorang pemuda yang telah mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang-tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia menyadari bahwa ia harus belajar mengasihi kedua orang-tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk belajar mengasihi. Delapan tahun berselang, akhirnya kedua orang-tuanya juga menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya karena mereka mengalami betapa besar kasih putranya kepada mereka. Hanya kasih Kristus yang mampu mengubah kebencian menjadi kasih.
Adalah seorang pemuda yang telah mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang-tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia menyadari bahwa ia harus belajar mengasihi kedua orang-tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk belajar mengasihi. Delapan tahun berselang, akhirnya kedua orang-tuanya juga menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya karena mereka mengalami betapa besar kasih putranya kepada mereka. Hanya kasih Kristus yang mampu mengubah kebencian menjadi kasih.
Orang Kristen wajib hidup seperti Kristus hidup, yakni mencirikan
kasih. Mengapa mengasihi saudara sebagai tanda seseorang telah hidup
dalam Kristus (10)? Seorang yang hidup dalam Kristus berarti telah
mengalami terlebih dahulu kasih Kristus yang mati di salib sebagai wujud
kasih-Nya kepada manusia berdosa. Kasih yang telah dialaminya ini akan
memampukannya mengasihi orang lain: keluarga, sahabat, teman, dan siapa
saja. Mengasihi orang dekat – keluarga – jauh lebih sulit dibandingkan
mengasihi orang lain, karena mereka dapat melihat bagaimana kualitas
hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu mengasihi tidak dapat dipisahkan
dengan menaati perintah-Nya. Setiap orang yang mengasihi Allah, baik
bapa-bapa, orang muda, dan anak-anak akan melakukan perintah-Nya yang
intinya adalah kasih. Tetapi seorang yang tidak mengenal, menerima, dan
melakukan kasih adalah seorang yang masih hidup dalam kegelapan dan ia
tidak tahu kemana arah hidupnya (11).
Hidup dalam terang tidak berarti terpisah dari dunia, namun tidak
mengikuti arus dunia yang akan lenyap (17). Segala yang dari dunia:
keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup harus
ditanggalkan, semuanya ini bukan lagi merupakan tujuan hidup karena akan
menghambat kasih kita kepada Bapa.
Hanya ada dua pilihan: mengikut dunia atau mengikut Tuhan, tidak ada
pilihan lain. Tetap mengikuti dunia akan lenyap bersama dunia yang fana.
Tetapi menjadi pengikut Tuhan yang setia, yang hidup seperti Kristus
hidup, yang melakukan kehendak Allah, akan hidup selama-lamanya.
Injil hari ini, makin mengenal-Nya dalam ketaatan.
Ayat 33 seharusnya membuat para pembaca terkejut. Setelah segala peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, masih ada lagi hal tentang Yesus yang mampu membuat Yusuf dan Maria “amat heran”! Ini menandakan bahwa keduanya masih terus dalam proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya, salah satunya seperti yang disampaikan Simeon. Yesus adalah Sang Mesias (ayat 26), yang menjadi kelepasan bagi Israel (ayat 25,38), dan memenuhi nubuat PL (ayat 32, bdk. Yes. 42:6, 49:6; 34, bdk. Yes. 8:14). Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh (ayat 25), dan taat kepada Roh Kudus (ayat 25b-27).
Ayat 33 seharusnya membuat para pembaca terkejut. Setelah segala peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, masih ada lagi hal tentang Yesus yang mampu membuat Yusuf dan Maria “amat heran”! Ini menandakan bahwa keduanya masih terus dalam proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya, salah satunya seperti yang disampaikan Simeon. Yesus adalah Sang Mesias (ayat 26), yang menjadi kelepasan bagi Israel (ayat 25,38), dan memenuhi nubuat PL (ayat 32, bdk. Yes. 42:6, 49:6; 34, bdk. Yes. 8:14). Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh (ayat 25), dan taat kepada Roh Kudus (ayat 25b-27).
Demikian juga Hana, yang rutin melayani di Bait Allah dan beribadah
dengan berpuasa dan berdoa (ayat 37). Kedua orang ini dipakai Allah
untuk menegaskan dan meneguhkan jati diri Yesus, tidak hanya di hadapan
Yusuf dan Maria, tetapi, seperti yang dilakukan oleh Hana, juga di
hadapan banyak orang yang masih setia berharap kepada Allah (ayat 38).
Ketaatan itu juga tampak dari apa yang dilakukan Yusuf dan Maria. Mereka
menamai Yesus sesuai dengan perintah malaikat (ayat 21). Maria taat
untuk mentahirkan dirinya (ayat 22). Mereka membawa Yesus ke Yerusalem
dan menyerahkan-Nya kepada Tuhan (ayat 24), serta menyelesaikan semuanya
sesuai dengan hukum Taurat (ayat 39).
Peristiwa yang dicatat Lukas dalam bentuk khiastik (gaya penulisan
dimana bagian-bagian subnas yang bertema mirip disusun berurut menjadi
seperti ini: a-b-c-d-c’-b’-a’) ini memberikan teladan kepada kita,
tentang betapa indahnya karya Allah yang dinyatakan melalui orang-orang
yang taat beribadah kepada-Nya dan saleh kehidupannya.
Renungkan:
Kesalehan dan kekudusan hidup dikerjakan Kristen jelas
bukan supaya bisa masuk surga, tetapi karena itu adalah respons syukur
yang tepat atas keselamatan dari-Nya, sehingga Ia dapat memakai Kristen
sesuai dengan kehendak-Nya.
DOA :
Roh Kudus Allah, terima kasih penuh syukur kusampaikan kepada-Mu
karena Engkau terus membimbing dan mengasihi diriku. Ajarlah aku terus
dan lebih lagi mengasihi sesamaku agar dapat menjadi semakin serupa
dengan Yesus. Amin.
Posted by
Kasih Yesus
on
8:11 AM
.
Filed under
Renungan Harian
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0